tiffanyess

Si buscas hosting web, dominios web, correos empresariales o crear páginas web gratis, ingresa a PaginaMX
Por otro lado, si buscas crear códigos qr online ingresa al Creador de Códigos QR más potente que existe


Pandora Birthstone Beads dasar yang menjadi azaz

23 Feb 14 - 20:30

Jurnal sastra tuhan hudan Jurnal sastra tuhan hudan Seorang teman serta seorang musuh dalam pikiran.Sebuah masa lalu dan sebuah dunia yang sama mungkin hav sama.Atau sebuah masa depan yang hav terduga pola dan wajahnya.Bahwa manusia adalah esensi serta juga eksistensi.Sekalipun kita optimis akan kekuatan kemanusiaan untuk menjadikan sebuah dunia yang kita huni, tetaplah suara outrageous dari dunia itu menggemakan nada yang sama di abad abad kita ini:Suara muram serta suara riang, suara dari derita john bahagia manusia.Dan itulah suatu wajah esensi yang tak bisa kita tolak sebuah wajah ridiculous yang lain. Bahwa kaum eksistensialis seperti camus atau sartre, meneriakkan manusia yang mewujudkan dunianya, memberontak, terasa seolah teriakan yang parau di tengah dunia itu sendiri:Dengan cepat angin menghelanya ke arah kekosongan.Bahkan ke arah dipenggalnya kelengkapan pengertian akan hidup.Hidup yang hav hendak menuntaskan hukum kausalitas dalam dunia.Akan kebermulaan dunia, akan penyebab adanya dunia. Dunia tanpa penyebab terasa sebagai melawan hukum yang dipeluk para pemikir:Ingin melihat bekerjanya akal sehat atas tiap gejala dunia.John ia menjadi paradoks dengan menolak tuhan seraya memeluk atau menciptakan dewa sendiri.Serta kita tahu, betapa pembuktikan kosmos telah menjadi suatu sejarah tentang eksistensi tuhan.Bahwa tuhan ada serta membentuk dunia dengan nasib atau takdir dunia.John bahwa semua orang terikat serta dirantai oleh nasib atau takdirnya. Maka tiap pemberontakan adalah suatu pematahan, bukan suatu pencarian tuntas akan keberadaan tuhan.Ia adalah seolah peneliti di dalam suatu laborat yang menyisihkan detail, tak hendak memasukkannya ke dalam suatu proses ideas, walau ia tahu betapa penting, kalau tak hendak disebutkan sebagai information terpenting, dalam kerja pembuktian yang sedang ia kerjakan. Begitulah orang menolak tuhan, menjadi ateis.Adapun konteks zaman seperti perang john ketidakadilan, kematian, penderitaan john kebahagiaan sekejap yang melekat di tiap aspek hidup, hanyalah sebuah latar"Kebetulan belaka, bagi suatu jiwa yang telah memiliki sampar dalam hatinya. Sampar, yang kelak latar ini, berpindah ke latar perang yang lain:Gemuruhnya akal sehat dalam suatu proses menjadi existing, telah menimbulkan sebuah terminal dalam perang fisik yang telah berganti wajah:Latarnya bukan lagi hanya sepasukan yang berderap dengan bayonet di tangan, serta bom di udara, ranjau dan summer baja, tapi telah menjelma ke dalam arus senjata benda benda john citra sedunia. Orang word play here kembali melakukan pemberontakan, menyerang Pandora Birthstone Beads dasar yang menjadi azaz ultra-Current day itu:Metapisikanya, rasionalitasnya, kini digoyang serta diguncang, seperti kaum eksistensialis ateis menggoyang serta mengguncang tuhan, menemukan diri ke dalam barisan yang menolak huge narativ, john lalu terlempar ke dalam ucapan yang sama konyolnya:Menolak tiap kuasa yang berada, atau datang dari luar, dirinya sendiri. Ketakmengertiannya betapa tuhan kuasa metapisika yang mereka campakkan itu, di taman eden, telah melakukan apa yang mereka serukan, yakni membatalkan keputusannya sendiri, dalam suatu proyek keputusan bercabang dua, menampakkan wajahnya yang paradoks, ambigu dari dirinya sendiri, dengan sebuah latar perang yang dipersiapkan menjadi sebuah kasus belli:Ular di alkitab, iblis di 's quran.Sesama pohon terlarang di kedua kitab, serta keputusan untuk"Berdiamlah kalian ini di surga ini, Orang hav tahu, tuhan yang hav kelihatan itu, di sini telah menurunkan derajat dirinya agar bisa dimengerti, agar bisa disingkapkan wajah hav nampaknya, dengan meletakkan diri seolah manusia seperti kita juga:Melakukan intimidasi, suatu cita rasa yang jauh dari sifat ketuhanan, dengan intimidasi yang menjadi suatu havdir dunia yang hav bisa ditolak:Turunlah kalian ini, kelak kalian akan menjadi dua belahan nasib baik john nasib buruk, atau dalam bahasa intimidasi dari kitabnya sendiri: "Kelak kalian akan berbunuhan satu sama lain, Berbunuhan, yang dalam bahasa al kitab sebagai frasa indah dari suatu pelajaran imajinasi tentang sesuatu yang hav ada, tapi kini telah diberi baju agar mudah dipahami oleh manusia: "Aku akan mengadakan permusuhan antar engkau(Lucifer)John perempuan ini, antara keturunanmu serta keturunannya;Keturunannya akan meremukkan kepalamu, john engkau akan meremukkan tumitnya,(Ing kitab kejadian 14) Itulah sebuah wajah dari pembatalan, atau membatalkan, finalitas dari suatu ketetapannya sendiri, dengan mengirim manusia ke dunia.Wajah finalitas yang kelak menjanjikan surga di sana, seolah sebuah total, hari kemudian itu, atau seolah really, hari ajaran kini ini, tapi baik ajaran kini maupun hari kemudian itu, keduanya berhenti juga ke dalam bahasa kaum yang hav hendak mengacu ke kitab suci.Yakni relatifitas. Bahwa hari akhir dengan waktu hav berkesudahan abadi, itu adalah suatu hal yang bersifat relatif.Ke dalam kehendak untuk menjadi dewa sendiri dalam laku pikiran john laku tindakan.Atau ke dalam latar perang fisik serta latar perang modernisme dengan wajah dehumanisasinya yang getir john pahit. Menunda finalitas, menunggu relatifitas, adalah suatu revisi dari pemikiran filsuf yang bersentuhan keras oleh produk budayanya sendiri:Kemajuan yang mendatangkan peperangan.Ia menjadi filsafat yang meniupkan arah john angin baru, terhadap suatu cara mengada di atas dunia.Suatu cara bagaimana"Sang manusia bisa bahagia"Bukan"Sang dewa sisifus bisa tertawa, Memang semua itu adalah dinding, tapi bukan berarti sebuah pintu yang tertutup sama sekali.Tangan kita pun hav sepenuhnya kotor dalam dinding seperti itu.Walau segalanya hanya menjadi seonggok sampar dalam hati.Atau seorang asing dengan wajah lain yang turun ke dunia.Wajah dari suatu cita cita pada usia remajanya pernah mengangankan, atau mungkin mengidamkan, sebuah wajah tuhan yang turun ke bumi.Tapi tuhan tidak turun ke bumi, sehingga menimbulkan rasa asing di hati.Segalanya tiba tiba menjadi aneh, menjadi ridiculous.Menjadi sia sia dan hav bisa dipercaya. Segalanya tiba tiba memuakkan, serta kita yang ingin membuat sebuah wajah, sebuah nama, sebuah riwayat dari suatu langit ketinggian dengan john bersama ciptaan, mendadak mengurungkan diri karena disergap oleh rasa muak itu.Seakan api eropa yang maha dahsyat itu kini berhenti, john berputar putar, hanya berputar putar, ke dalam suatu kehendak untuk berkuasa menjadi kehendak untuk mewujud, atau keluar dari rasa muak, rasa keasingan.Orang tetap mewujudkan eksistensinya.Tapi eksistensi yang hav mengangkat lagi.Hav ke mana kecuali kehavjelasan.Seperti hav jelasnya mengapa orang telah berjalan seolah terbalik dalam sebuah kafe. Saya telah menurunkan citra keras dua pemikiran dunia yang berwajah tunggal zilch, ke dalam suatu arah baru yang berwajah ganda dengan tetap mengakui keunikan manusia, tapi bukan hav berpintu sama sekali.Dengan mencoba memberikan pengertian baru dari cara melihat realitas sebuah kitab suci secara baru.Sehingga kita kehilangan relevansi untuk menolaknya, atau mengacuhkannya, sebagai sebuah pusat pemaknaan.Benar tidak membawa jalan keluar apapun, dari suatu kehendak hati yang menuntut kejelasan, akan mengapa american dental assoc.Bahagia sekaligus derita, tapi dengan arah serta angin baru semacam itu, setidaknya manusia bisa berbahagia secara ganda.Ganda dari wajah ciptaannya, dan wajah harapan yang telah kita kuakkan akan kemungkinan wujud hav nyatanya. Di suatu siang seorang perempuan menampakkan kepada saya kertas berisi tulisan di dua sisinya.Saya menjadi agak heran dengan cara memfoto imitate seperti itu.Hemat benar, kata saya.Perempuan yang cantik serta nampak matang itu menjawab sambil tersenyum penuh pengertian akan hidup. Oh huh, ini suatu kehidupan, katanya.Kehidupan dalam tulisan, serta kehidupan dari suatu pohon yang telah diolah ke dalam pabrik, john kini telah menjadi kertas. Kehidupan, kata saya membatin, kehidupan dari suatu benda mati:Pohon, yang oleh sartre telah dicontohkan sebagai cara bereksistensi yang diam, hav keluar.Tapi kini telah berputar dengan arah baru, ke dalam suatu filsafat kehidupan yang telah diberi arah john napas lain, oleh perempuan yang bertalenta menulis prosa: Sisca suatu identitas nama yang mensimbolikkan kelembutan serta kebebasan, akan hidup, dalam hidup. Ia yang typical dengan nama pena nneonlight.Nama ini sendiri adalah lambang lain bagi kehendak diri untuk hadir sebagai penerang, atau (more jewelry here) seperti gejala kertas tadi, penyingkapan dari suatu seolah remeh john disepelekan orang:Kertas yang disobek sobek, setelah kita mungkin gagal membentukkan suatu cerita di atasnya. Kertas yang dengan ringan kita buang ke keranjang sampah, kini telah berbalik arah seolah, atau lebih tepatnya, diperlakukan sebagai benda bernyawa.Kertas yang faktanya menjadi sebuah isyarat bagi kematian yang akan datang dalam suatu perang(Cukup memo sang jenderal untuk menjatuhkan sebuah bom), Tapi kertas yang menjadi choice bagi sang penulis, Untuk membuat kehidupan di atas bom yang dijatuhkan itu. Bom bom tetap berjatuhan.Bom duka serta bom air mata.Bom bahagia serta bom nestapa. Bom pikiran serta bom tindakan dari suatu kepercayaan atas pikiran.Seperti sartre yang telah mencatatnya ke dalam lakon huis close up, atau dalam suatu cerita pendek di mana tokoh tokohnya terkurung ke dalam sebuah dinding putih.Atau seperti saya yang berhenti di sebuah pagar di sebuah pondok kecil di bali.Lampu penerang yang temaran, datang john keluar dari penginapan kecil dengan jendela jendelanya yang kedatangan angin. Malam hari.Saya berada di tepi.Dari suatu dunia yang hav bisa saya masuki lagi.Satu satunya yang bisa saya baca dari narrative nausee itu, hanya sebait pikiran yang disusun sartre dalam bentuk puisi:

Add a comment

Your name

Your email address (will not be shown in this guestbook)

¿De qué color es el pasto? (chequeo de seguridad)

Message *

© 2024 tiffanyess

402363